Hai semua....
Mungkin ini adalah blog ku yang pertama.
Sebelumnya udah tau siapa aku kan? Harus tau dong, kata pepatah sih "tak kenal maka tak sayang" tapi udah lama kenal tak sayang - sayang juga hehehe. Aku I Made Kertayasa, panggil saja Dekta biar lebih akrab, aku baru kelas 11 sekolah di SMA N 1 UBUD.
Kalian semua pasti tidak asing dengan perayaan ini, ya hampir semua orang khususnya di Bali menunggu perayaan ini. Yang identik dengan perayaan ini adalah dengan adanya ogoh - ogoh.
Sehari menjelang hari raya Nyepi atau malam pengerupukan, ribuan ogoh-ogoh atau patung yang terbuat dari perpaduan kayu, bambu dan kertas yang dirangkai berbagai bentuk di arak mengelilingi desa di Bali.
Setiap kelompok orang khususnya sekha truna pasti membuat ogoh - ogoh. Ogoh-ogoh yang diarak berkeliling oleh sekha truna desa di Bali memiliki berbagai macam bentuk dan rupa tergantung keinginan anggota sekha truna setempat. Ogoh-ogoh umumnya berbentuk makhluk menyeramkan seperti raksasa maupun tokoh pewayangan.
Pada malam pengerupukan diawalin dengan melaspas ogoh ogoh atau dilakukan upacara sebagai mana mestinya. Setelah selesai di upacarai, hari menjelang petang semua ogoh - ogoh segera di arak mengelilingi desa setempat dengan iringan tabuh baleganjur yang membuat para pemuda semakin semangat dan suasana semakin ramai.
Namun yang menjadi hot news belakangan ini adalah pembuatan ogoh - ogoh dengan bahan sterofom, kalian pasti tidak tau bagaimana bahayanya bahan tersebut. Bila di bakar akan mengeluarkan gas yang berbahaya bagi pernapasan kita. Ada baiknya kita membuat ogoh - ogoh dengan bahan organik, selain aman bahan tersebut mudah di uraikan.
Nah sekian dulu ya, apabila ada kesalahan kata mohon dimaklumi.
Selamat Hari Raya Nyepi tahun Saka 1940.
Hai semua....
Setiap kelompok orang khususnya sekha truna pasti membuat ogoh - ogoh. Ogoh-ogoh yang diarak berkeliling oleh sekha truna desa di Bali memiliki berbagai macam bentuk dan rupa tergantung keinginan anggota sekha truna setempat. Ogoh-ogoh umumnya berbentuk makhluk menyeramkan seperti raksasa maupun tokoh pewayangan.